Langsung ke konten utama

Mahasiswi Kupu kupu inspiratif

Mahasiswi terbagi dalam dua tipe yang berlawanan, mahasiswi aktivis dan mahasiswi kupu-kupu. Lutfi Wahyu Septiani adalah salah satu sosok yang mampu mewakili tipikal dari mahasiswi kupu-kupu. Perempuan bertubuh ideal dan mempunyai hobi travelling  ini dalam perkuliahannya hampirlah selalu hanya bersentuhan dengan dunia perkuliahan dengan perumahan.
Lutfi terlihat seperti hanya kuliah-pulang-kuliah-pulang, ia merupakan salah satu bukti nyata bahwa mahasiswi kupu-kupu bukan berarti fungsi sosial nya tidak berlaku dalam berkehidupan sosial, dan juga tidak mendapatkannya pengalaman.
Menjadi mahasiswi tak menghalangi seseorang untuk mengembangkan diri dan keinginan untuk bekerja atau mempunyai penghasilan sendiri. Meskipun masih berstatus Mahasiswi  semester enam prodi BPI, fakultas Dakwah dan Komunikasi di IAIN Kudus, Lutfi Wahyu Septiani sudah punya tekad yang kuat untuk berbisnis. Lutfi Wahyu Septiani adalah seorang Mahasiswi yang berumur 20 tahun. Ia berasal dari Desa Mangonsari kecamatan Tegowanu  kabupaten Grobogan.



Berbekal kecintaan pada makeup, ia memutuskan untuk mulai ikut bisnis menjualkan suatu produk makeup . awalnya ia hanya menjualkan produk itu kepada teman teman dekatnya, tetangga, dan teman kampus. Lama kelamaan ia memberanikan diri untuk menjual produk tersebut melalui sosial media , seperti Instagram, facebook, dan Whatsapp, dan ia juga menjualkan produknya kepada orang asing atau belum dikenal dengan cara memberikan catalog produk tersebut.
Lutfi menjalani bisnisnya ketika ada waktu luang di sela sela perkuliahannya, karena bisnis yang  ia jalani bisa dilakukan dengan cara offline yaitu memberikan secara langsung catalog produk kepada orang-orang disekitar, dan cara online yaitu dengan ia memposting gambar ataupun video dari  produk-produk makeup tersebut . Ia menjalani bisnis nya dengan enjoy karena kemauan dari dirinya sendiri, bukan paksaan dari oranglain ataupun dari orangtua. Dari penghasilan bisnisnya itu ia sekarang bisa membayar uang kuliah sendiri, dan bisa membeli kebutuhan-kebutuhan lainnya tanpa meminta uang kepada orangtua.
Selain bisnis dan kuliah, perempuan kelahiran Grobogan, 14 september 1998 ini juga mengikuti kegiatan-kegiatan atau acara di luar kampus, seperti mengikuti seminar nasional , training offline yang di adakan di hotel ataupun di kantor cabang, beautyclass, dan beauty demo.





”Begitulah rutinitas saya setiap hari ketika selesai kuliah dan ada waktu luang langsung saya gunakan untuk berjualan produk makeup tersebut dengan cara offline dan online” Ucapnya dengan sedikit senyum.
Sosok lutfi merupakan perempuan yang sangat baik dan ceria, ia selalu memberikan semangat kepada teman-temannya untuk bisa menjadi perempuan yang mandiri, tangguh, tidak mudah putus asa, dan tidak manja. Ia selalu meyakinkan teman – temannya bahwa kuliah tidak menghambat seseorang untuk berbisnis , dan juga mahasiswi kupu-kupu itu tidak selalu anti sosial, karena siapa tau kuliah-pulang-kuliah-pulangnya mahasiswi  tersebut karena mengikuti kegiatan-kegiatan di luar kampus dan bekerja.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Ciri - ciri, jenis, struktur anatomi, dan Sistem penulisan feature

Apa itu Feature ? Feature adalah tulisan atau karangan khas yang menuturkan fakta, peristiwa atau proses yang di sertai dengan penjelasan tentang riwayat kejadiannya . ( Asep syamsul M.R ) Penulisan feature itu fleksibel dan lebih santai. Feature termasuk dalam berita softnews (ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi (perasaan), berbeda dengan hard news yang lebih cenderung menggunakan pemikiran .  Feature tidak terikat pada unsur 5W+1H, tetapi why dan how biasanya berada dalam feature. Ciri-ciri khas dari feature menurut Asep syamsul M.R yaitu : humant interest dan unsur sastra. Feature juga mempunyai ciri ciri yang bersifat kreatif, mendidik, informatif, faktual, panjangnya tak tentu, dan subjektif. Feature mempunyai struktur anatomi yang terdiri dari : - Head    : bagian judul - Lead     : opening - bridge  : penghubung - body     : isi - ending : penutup Menurut Tjahyono widarmanto sistem penulisan feature mempunyai beberapa macam, yaitu : Piramida terbalik

media komunikasi dan budaya populer

  Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan di wariskan oleh generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari unsur-unsur yang rumit , termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni. Perubahan budaya seiring perkembangan zaman membuat definisi budaya populer semakin kompleks. Subandy menyatakan bahwa budaya populer adalah budaya yang berasal dari “rakyat”. Melalui pendekatan yang beranggapan bahwa budaya populer   adalah sesuatu yang diterapkan pada “rakyat” dari atas. Budaya populer adalah budaya otentik “rakyat”.   Budaya populer seperti halnya budaya daerah merupakan dari rakyat untuk rakyat. Kebudayaan populer dipandang sebagai makna dan paktik yang dihasilkan oleh audiens populer pada saat konsumsi dan studi tentang kebudayaan populer terpusat pada bagaimana dia digunakan. Argumen argumen ini menunjukkan adanya pengulangan pertanyaan tradisional tentang bagaimana industri

Pengertian dan bentuk bentuk media komunikasi

IAIN KUDUS, oleh Bu Primi Rohimi dosen matakuliah Media Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi  Penyiaran Islam di Kelas KPI-A5 pada jam pertama, bertempat di kampus Barat gedung E3 lantai 2. Pada kesempatan tersebut, beliau menjelaskan tentang pengertian dan perkembangan Media Komunikasi, Jumat (7/09/18). Media komunikasi adalah sebuah perantara dalam menyampaikan sebuah infomasi dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan agar efisien dalam menyebarkan informasi atau pesan. Agar terjadi komunikasi yang baik di perlukan beberapa unsur yakni Komunikator, komunikan, message, media dan feedback. Media Komunikasi sebagai : - Lembaga/Institusi , - Sistem Sosial, - Agen Sosial . Adapun Bentuk media komunikasi yakni ( Media cetak )yang dapat dilakukan melalui proses pencetakan, sebagai sarana informasi. contoh : brosur dan buku. (Media Visual) yang tersampaikan melalui panca indera dan dapat dilihat. contoh : gambar dan foto.  (Media Audio) yang tersampaikan dengan melalui